Senin, 31 Desember 2012

Ski Air

Ski Air
Di Indonesia, cabang olah-raga air sudah cukup mendapat tempat di hati masyarakatnya. Ini karena kawasan Indonesia memiliki kawasan laut yang sangat luas. Umumnya olah-raga air yang sering dilakukan orang adalah berenang. Tapi ada juga beberapa cabang olah-raga air lainnya yang memiliki penggemar yang tak kalah banyaknya. Misalnya ski air, dayung, menyelam, selancar, perahu layar, dan sebagainya. Ini cabang-cabang olah-raga yang menyenangkan. Dari sekian banyak cabang olah-raga air, ski air dan selancar termasuk olah-raga air yang baru dikenal orang. Terutama pada abad 20 yang lalu. Pada tulisan ini kita membatasi diri dengan hanya membicarakan ski air saja.

Terlepas dari semua itu, sebenarnya sejak kapan orang sudah memainkan olah-raga ski air ini? Ternyata pada awalnya permainan ski air ini diilhami oleh permainan papan luncur salju yang sudah terlebih dulu ada. Ide ini pertama kali ditemukan pada tahun 1922 oleh seorang anak muda asal Minnesota, Ralph Samuelson yang pada waktu masih berusia 18 tahun. Ralph berfikir, jika papan luncur bisa dimainkan di atas permukaan salju, barangkali bisa juga meluncur pada permukaan air. Ide itu segera dilaksanakannya walau pun pada kenyataannya hal itu tidak semudah yang dia kira. Percobaan meluncur menggunakan papan luncur pada permukaan air pertama kali dilakukan bersama seorang kakak laki-lakinya, Ben. Tepatnya pada tanggal 28 Juni 1922. Tapi mengalami kegagalan.

Tapi Ralph tetap berusaha merealisasikan idenya itu hingga dia akhirnya berhasil menluncur menggunakan papan peluncur ski es yang ditarik oleh perahu bermotor. Sejak kerberhasilannya itu, permainan ski air segera menjadi permainan yang populer. Pihak yang turut membuat olah-raga ini menjadi terkenal adalah para anggota Angkatan Laut Perancis.

Belum ada catatan akurat yang bisa menginformasikan sejak kapan skir air masuk ke Indonesia. Namun ada catatan yang mengungkapkan bahwa Almarhum Mayor Jendral (Purn) Andi Mattalatta disebut-sebut sebagai perintis olah-raga ski air ini di Indonesia. Beliau memulainya di pantai Lumpue, Pare-Pare. Dengan peralatan seadannya pak Andi Mattalatta memulai usahanya untuk memperkenalkan ski air. Bahkan untuk papan ski, terpaksa dibuat sendiri karena waktu itu sulit mendapatkannya. Tali penariknya pun hanya tali yang terbuat dari ijuk.

Organisasi induk olah-raga ski air yang pertama adalah Persatuan Olah-Raga Perairan Indonesia (PEROPI). Organisasi ini mencakup beberapa cabang olah-raga air, seperti layar, Ski Air, Dayung, Power Boat, dan selam. Di kemudian hari olah-raga ski air memiliki induk organisasi sendiri, yang disebut Persatuan Ski Air Seluruh Indonesia dan disingkat menjadi PSASI. Organisasi ini diresmikan pada tanggal 14 September 1971 dengan Ketua Umumnya yang pertama adalah Alm. Mayjend Andi Mattaltta.

Minggu, 23 Desember 2012

Inflatable Liferaft

Inflatable Liferaft
Inflatable Liferaft atau sering disebut juga dengan Liferaft saja, adalah salah satu alat keselamatan yang sangat penting pada kapal yang sedang berlayar. Terlebih pada kapal penumpang. Seringkali kita mendengar kabar tentang kecelakaan kapal di laut, korban jiwa menjadi lebih banyak hanya karena kurangnya persediaan peralatan keselamatan seperti Inflatable Liferaft pada kapal tersebut. Kalaupun tersedia cukup banyak, sebagian besar sudah tidak dapat berfungsi dengan baik. Bisa dibayangkan jika musibah itu terjadi dan benda-benda yang diharapkan bisa menjadi penolong tersebut ternyata justru tidak dapat digunakan. Padahal kapal yang naas itu jauh berada di tengah laut dengan cuaca yang sangat tidak bersahabat.

Liferaft adalah sebutan untuk perahu karet dengan tenda pelindung dan dilengkapi obat-obatan, perbekalan makanan dan minuman untuk keadaan darurat, beberapa benda untuk memberi tanda signal, dan alat-alat keselamatan lainnya. Liferaft dan semua perlengkapannya itu biasanya dirancang agar pemakainya dapat bertahan hidup selama satu minggu sebelum regu penolong datang. Tentunya liferaft hanya digunakan pada saat terjadi musibah di laut. Misalnya pada kapal yang tenggelam atau terbakar di tengah laut luas.

Biasanya liferaft disimpan pada sebuah tabung dengan ukuran sebesar drum yang terbuat dari fibreglass dan dicat warna putih. Disitu juga dicantumkan tanggal pemeriksaannya yang terbaru dan tanggal kedaluarsanya. Liferaft dan perlengkapannya harus diperiksa minimal satu tahun sekali. Pemeriksaan dilakukan oleh suatu badan yang telah ditunjuk oleh administrator pelabuhan setempat. Misalnya untuk wilayah Kalimantan Timur, pemeriksaan dan servis liferaft dilakukan oleh petugas dari KPN Lumba Lumba Balikpapan. Setelah selesai diperiksa, untuk setiap liferaft diterbitkan sertifikatnya. Itu sebagai tanda bahwa liferaft tersebut layak untuk digunakan jika sewaktu-waktu diperlukan.

Karena termasuk peralatan keselamatan untuk keadaan darurat, Liferaft harus ditempatkan pada posisi yang mudah dicapai. Biasanya tergantung dibagian pinggir kapal. Pada saat akan digunakan, pin penahannya dibuka hingga liferaft terlepas dari kedudukannya dan jatuh ke laut. Ada seutas tali yang memang dikaitkan pada pin pompa karbondioksida yang ada pada perahu karet yang masih terlipat dan tersimpan dalam tabung liferaft. Begitu tali tersebut ditarik, pompa tersebut mulai bekerja dan membuat perahu karet yang masih terlipat tadi mengembang hingga siap untuk digunakan. Selanjutnya para penumpang meloncat ke laut dan berenang menuju perahu karet itu.

Biaya yang harus dikeluarkan untuk pemeliharaan satu unit liferaft memang lumayan mahal. Tapi akan menjadi lebih mahal biaya yang harus dikeluarkan untuk ganti rugi korban jiwa jika seandainya terjadi kecelakaan kapal di laut. Disamping itu undang-undang keselamatan pelayaran mengharuskan tersedianya liferaft yang masih layak pakai dengan jumlah yang mencukupi pada setiap kapal yang mengangkut penumpang maupun yang tidak. Himbauan untuk para calon penumpang kapal laut, pastikan tersedianya peralatan keselamatan yang masih berfungsi dengan baik pada kapal yang akan Anda tumpangi.

Life Jacket

Life Jacket
Dalam istilah pelayaran, orang menyebutnya life jacket atau baju penolong. Jika dilihat dari bentuknya, lebih tepat disebut rompi sebab ini baju tanpa lengan. Biasanya terbuat dari bahan yang tidak tembus air. Sebenarnya ada beberapa spesifikasi life jacket yang telah dibuat orang. Beberapa diantaranya lebih pantas disebut sebagai pelampung saja karena bentuknya sama sekali tidak mirip jacket. Benda ini terdiri dari beberapa pelampung yang terbuat dari plastik atau karet yang penggunaannya diikatkan pada tubuh. Memang cara mengenakannya seperti kita mengenakan pakaian. Tapi yang biasanya sering digunakan karena kepraktisannya misalnya seperti yang tampak pada gambar.

Boleh dibilang life jacket inilah perangkat penyelamat yang paling fital saat terjadi kecelakaan di laut. Terutama pada kapal yang tenggelam. Terlebih jika tenggelamnya kapal terjadi begitu cepat. Awak kapal tidak dapat lagi mengendalikan kepanikan penumpang yang biasanya berebutan untuk naik ke sekoci penyelamat atau liferaft. Oleh karenanya, jika Anda berada dalam sebuah pelayaran laut, pastikan bahwa Anda mengetahui dimana lifejacket ini disimpan pada kapal yang Anda tumpangi. Sehingga jika sewaktu-waktu terjadi keadaan darurat, Anda sudah mengetahui apa yang harus dilakukan. Biasanya awak kapal akan memberikan petunjuk-petunjuk pada penumpang saat berlaku situasi emergency. Tapi akan menjadi lebih baik jika Anda memang sudah mengetahui sebelumnya.

Pada saat akan menggunakan life jacket, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, tentu saja Anda harus pastikan bahwa life jacket yang akan Anda gunakan masih dalam keadaan baik. Misalnya tidak ada benang jahitannya yang terlepas. Bahan pengapung masih terasa keras / kenyal saat ditekan. Belum gepeng atau tipis. Pastikan bahan kainnya juga dalam keadaan baik, tidak ada yang robek atau rapuh.

Kedua, lihat angka kapasitas life jacket tersebut. Jangan memilih angka kapasitas yang lebih rendah dari berat badan Anda. Misalnya berat badan Anda 50 Kg, maka life jacket yang harus Anda pilih adalah yang berkapasitas diatas 50 Kg. Jika Anda memilih kapasitas life jacket yang lebih ringan dari berat badan Anda, maka life jacket tersebut tidak dapat berfungsi untuk menolong Anda. Angka ini dapat dilihat pada tulisan petunjuk yang tercantum pada kain yang dijahitkan pada bagian dalam life jacket. Posisinya di bagian punggung. Cara yang paling mudah untuk menentukan kapasitas life jacket yang sesuai untuk Anda adalah yang terlihat lebih besar ukurannya dibanding ukuran tubuh Anda. Tapi jangan terlalu besar karena akan mengganggu gerakan tubuh Anda jika sudah berada didalam air. Ini cara yang paling mungkin dilakukan mengingat keadaan yang sudah mendesak.

Ketiga, ikat tali-temali pelengkap life jacket tersebut dengan baik pada tubuh Anda. Beberapa jenis life jacket memang dilengkapi tali seperti tali pada tas ransel. Gunanya agar life jacket itu tidak menjadi longgar pada tubuh dan kemungkinan bisa terlepas pada saat pengguna sudah berada didalam air. Perhatikan juga ikatan pada daerah selangkangan. Jika tidak diikat dengan baik, pengguna bisa merosot kebawah dan terlepas dari life jacket yang dikenakannya. Atur sedemikian rupa posisi tali-tali itu agar tidak tersangkut pada saat Anda bergerak cepat untuk meninggalkan kapal yang sedang tenggelam atau terbakar.

Dengan semakin ketatnya pemberlakuan peraturan keselamatan pelayaran, kita tidak perlu khawatir lagi jika melakukan perjalanan pada jalur laut. Banyak kapal laut yang sudah makin melengkapi peralatan keselamatannya. Terlebih setelah seringnya terjadi kecelakaan di luat akhir-akhir ini. Disamping itu, pelanggaran pada peraturan keselamatan pelayaran diancam dengan hukuman yang cukup berat. Ini sesuai dengan protokol standard yang dianut oleh IMO dan SOLAS ’74.